Siswa/i Kelas X Mipa MAM 1 Paciran Praktikum Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, memberikan gejala berupa menyalanya lampu pada alat uji atau timbulnya gelembung gas dalam larutan. Sedangkan larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, sebabnya karena larutan tidak dapat menghasilkan ion-ion.

Pada pertemuan kali ini. Siswa/i kelas X Mipa melakukan praktek larutan elektrolit dan non elektrolit, yang dibimbing lansung oleh Bu Rifa' selaku guru mape Kimia.

Seluruh siswa/i telah mempersiapkan alat dan bahan-bahan yang perlukan.
Seperti.
– Alat uji daya hantar listrik larutan elektrolit berupa:
– Baterai
– Kabel listrik
– Elektroda karbon
– Bola lampu kecil
– 6 macam larutan yakni : larutan A, B, C, D, E, dan F
– Air secukupnya (pembersih elektroda)
– Tisu
– Gelas kimia

Dalam pengamatan dilakukan beberapa langkah pengujian sebagai berikut :
1. menyiapkan larutan pada setiap gelas kimia
2. merangkai rangkaian alat penguji yakni baterai, kabel, lampu dan elektroda
3. menguji larutan dengan cara memasukkan kedua buah elektroda kedalam larutan tanpa membuat keduanya saling bersentuhan
4. amati perubahan yang terjadi pada lampu apkah menyala terang, redup, atau tidak menyala samasekali, dan pada elektroda apakah terdapat banyak gelembung, sedikit atau tidak ada gelembung samasekali.
5. setelah menguji sebuah larutan maka kita harus membersihkan terlebih dahulu elektroda yang digunakan dengan cara dibilas dengan air biasa lalu dikeringkan dengan tisu agar pada saat kita menguji larutan lain, larutan tersebut tidak terkontaminasi/tercampur.

Hasil dari praktikum ini, didapatkan bahwa larutan A dan C merupakan larutan dengan tingkat hantaran listrik kuat karena memiliki gelembung yang banyak disekitar elektroda dan bisa menyalakan indikator lampu dengan sangat terang. Selain itu larutan B, D, dan E merupakan larutan dengan tingkat hantaran listrik rendah yang hanya menampilkan gelembung yang sedikit di sekitar elektroda. Dan larutan F merupakan larutan elektrolit lemah dengan adanya tanda pada indikator lampu berupa nyala yang redup meski memiliki banyak gelembung di sekitar elektroda.

Read More

Pergantian Jabatan Dewan Amaliyah MAM 1 Paciran

Pergantian jabatan ini dilaksanakan oleh MAM 1 Paciran setiap tahunnya. Kegiatan ini bertujuan untuk melanjutkan estafet kepanduan Hizbul Wathan MAM 1 Paciran.

Adapun susunan kegiatan yang dilakasanakan pada hari kamis dan jum'at. Bertepatan pada tanggal 9- 10 Januari 2020. Kegiatan ini dilaksanakan di halaman MAM 1 Paciran setelah pulang sekolah, dan dilanjutkan pada malam hari sekita jam 09.00 malam sampai selesai.

Kegiatan ini bertujuan untuk memantapkan para peserta agar lebih bersemangat lagi untuk memmegang amanah pada periode berikutnya.

Melalui pelantikan kepengurusan HW yang baru di MAM 1 Paciran, diharapkan HW dapat menjadi salah satu kegiatan yang dikembangkan oleh MAM 1 Paciran untuk mengembangkan jiwa kemuhammadiyahan dengan semangat seperti yang selalu dibacakan dalam naskah Undang-Undang Pandu HW: dapat dipercaya; setia dan teguh hati; siap menolong dan wajib berjasa; cinta perdamaian dan persaudaraan; sopan santun dan perwira; menyayangi semua mahluk; siap melaksanakan perintah dengan ikhlas, sabar dan bermuka manis, hemat dan cermat, suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

Read More

Peran Guru BK Dalam Menentukan Pilihan Jurusan dan Kampus

Berdasarkan riset yang telah dilakukan di beberapa sekolah, bahwa peran guru BK sangat penting dalam membantu siswa menentukan pilihan jurusan dan kampus. Salah satu tantangan yang dialami adalah keterbatasan informasi berkualitas bagi siswa/i untuk memperluas pilihan kampus. Kata berkualitas perlu digarisbawahi dalam hal ini, karena di era digital seperti sekarang, informasi apapun dapat diperoleh dengan mudah melalui internet.

Namun di tengah derasnya arus informasi tersebut, kualitas menjadi sesuatu yang langka. Selain itu, kemudahan untuk membandingkan antara satu kampus dengan kampus lain juga menjadi tantangan karena informasi yang tersebar di berbagai sumber.

Siswa tingkat SLTA masih memerlukan bimbingan dalam memutuskan jurusan atau kampus yang ingin dituju. “Pada dasarnya mereka masih dalam usia labil kan, jadi apa-apa harus mengikuti tren. Maunya jurusan atau kampus top, tapi terkadang mereka tidak diterima karena ketatnya persaingan atau keterbatasan kuota. Fakta bahwa kuota PTN hanya sepertiga dari lulusan SMA/sederajat dan ada Perguruan Tinggi jenis lain yang dapat mereka pilih harus kita jelaskan sejak awal agar mereka memiliki beberapa rencana. Jadi harus membimbing mereka untuk menentukan kriteria yang sesuai dengan minat dan bakat mereka, bahkan terkadang juga mengikuti keinginan orang tua.”

Orang tua yang masih memegang peranan penting dalam penentuan kampus sangat mempertimbangkan perihal jarak dan biaya. Dari sisi siswa, diperlukan peran guru BK untuk membuka wawasan siswa akan beberapa kampus yang menyediakan program yang sesuai minat bakat. Guru BK sepakat bahwa siswa harus mencari informasi yang cukup sebelum menentukan beberapa pilihan alternatif jurusan dan kampus.

Dua hal utama yang menarik minat siswa terhadap perguruan tinggi tersebut adalah informasi beasiswa serta program magang yang akan mendukung peluang mahasiswa dalam mencari lapangan pekerjaan setelah lulus. Di samping itu, fasilitas yang dimiliki program studi juga akan menarik tambahan minat siswa dalam memilih kampus tertentu.

Sumber : Quipper

Read More

MAM 1 Karangasem Paciran Menyabet 3 Juara diUniversitas Negeri Surabaya

Surabaya (30/11/19), Universitas Negeri Surabaya mengadakan Musabaqoh Tilawatil Qur’an se Jawa Timur tingkat SLTA, tujuan dari Olimpiade ini adalah mewujudkan revolusi mental yang qur'ani untuk membangun generasi emas 2045.

Pada ajang tersebut MAM 1 mengirimkan 4 anak didiknya, antara lain: Syifa' Auliya Wardah, Muhammad Mustofa Maher, Meli Erlindasebagai  peserta tahfidz 5 juz dan Luckya Eliza Safitri sebagai peserta cabang kaligrafi

Dari 4 anak yang dikirim, MAM 1 berhasil mendapatkan 3 penghargaan, diantaranya Syifa Auliya Wardah sebagai Juara 1 Cabang Tahfidz 5 juz, Muhammad Mustofa Maher sebagai Juara harapan 1 Cabang Tahfidz. Dan Luckkya Eliza Safitri sebagai juara 1 cabang Kaligrafi.

Semoga dengan diperolehnya juara - juara tersebut, mampu memberi motivasi kepada seluruh anak didik MAM 1 Paciran untuk lebih semangat lagi. Dan tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih kepada guru - guru pendamping.

#mam1pilihanbijak

Read More

MA Muhammadiyah 1 Karangasem menyabet 2 medali O2SM CabOr Pencak Silat dikelasnya masing - masing di Al -Mizan Lamongan.

Dua atlet pencak silat MA Muhammadiyah 1 Karangasem atas nama Asrofu Jundillah dan Fadlun Najih berhasil meraih peringkat 3 kelas C dan peringkat 2 kelas B pada ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SM) tinhkat SMA yang berlangsung dari 5 - 7 November 2019 di Al - Mizan Lamongan.

Ilun, Rohman(official), Jundi, teman yang saling membantu

Jundi dan Ilun , siswa MA Muhammadiyah 1 Karangasem itu memperoleh medali dari cabang Pencak Silat.

Jundi dan Ilun mengungkapkan rasa syukur bisa menyumbangkan medali untuk MA Muhammadiyah 1 karangasem diajang O2SM SMA se Karisidenan. Meskipun hanya di peringkat ketiga dan dua, lanjutnya, dia sudah berhasil menyisihkan beberapa atlit pencak silat di kelasnya masing-masing

”Alhamdulillah kami sangat bersyukur dapat menyumbang perunggu untuk sekolah kami, kami sudah berusaha semampunya, menjadi no 3 dan 2 dari kelas masing - masing kami sangat bersyukur. Alhamdulillah kami masih diberi amanah untuk menjuarai Olimpiade ini dicabang pencak silat.

Keberhasilan jundi dan ilun di Al - Mizan Lamongan, tidak terlepas dari  dukungan orang-orang terdekatnya seperti orang tua, Kepala Sekolah dan guru-guru asal sekolahnya.

“Khususnya guru pembimbing dan Rohman selaku Official, walaupun harus menginap 3 hari 2 malam beliau tetap mendampingi kami di Al - Mizan Lamomgan, terima kasih kepada Kepala Sekolah dan Wakasis yang telah memberikan kepercayaan mewakili sekolah,   semoga kedepannya kami masih bisa memberikan yg lebih baik”, tandas Jundi dan Ilun.

Sementara itu guru pembimbing dan Official yang mendampingi Jundi dan Ilun menjelaskan meski belum puas dengan hasil yang diraih, dia tetap bersyukur. Karena kami pulang masih membawa medali.

Read More